Tuesday, 23 Apr 2024

Lebih dari 100 Ribu Keluarga di Pekanbaru Menghadapi Risiko Stunting

news24xx


Foto : VOIFoto : VOI
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID -  Sebanyak 100.048 keluarga di Kota Pekanbaru, Riau, menghadapi risiko stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga tubuhnya menjadi tengkes.

"Ini data hasil pengamatan keluarga yang dilakukan kami pada tahun 2021," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekanbaru Muhammad Amin dilansir Antara, Sabtu, 19 Maret.


Read More : Saat Bencana Menerjang, Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa Mengurangi Risiko Bencana

Dia mengatakan, pemerintah melakukan pendampingan pada keluarga-keluarga dengan risiko stunting."Kami lakukan pendampingan mulai dari masa sebagai calon pengantin, hamil, pasca-melahirkan, hingga anak berusia dua tahun," katanya.

"Tiga bulan sebelum menikah, gizinya, fisiknya, psikisnya calon pengantin harus dipersiapkan," sambung Amin. 

Dinas melakukan pendampingan dengan dukungan dari 918 pendamping keluarga yang terbagi dalam 327 tim. Amin mengatakan masih ada 333 kasus stunting yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Pekanbaru.



Read More : Segudang Manfaat Baliho bagi Pebisnis dalam Memasarkan Brand

Menurut dia, angka kasus stunting di Kota Pekanbaru sekitar 11 persen, lebih rendah dari angka kasus stunting nasional yang sebesar 24,4 persen pada 2021. Guna mengatasi masalah stunting, sebanyak 20 kelurahan di Kota Pekanbaru dijadikan sebagai lokus upaya penanganan stunting yang mencakup program pemenuhan kebutuhan gizi serta perbaikan sanitasi.

"Intervensi kasus stunting tidak hanya terfokus pada berat badan anak saja. Tapi juga lingkungan," katanya.





Loading...