Saturday, 04 May 2024

Bamsoet Publikasikan Hasil Riset Ilmiah Terkait 4 Pilar di Jurnal Ketahanan Nasional UGM

news24xx


Bamsoet Publikasikan Hasil Riset Ilmiah Terkait 4 Pilar di Jurnal Ketahanan Nasional UGMBamsoet Publikasikan Hasil Riset Ilmiah Terkait 4 Pilar di Jurnal Ketahanan Nasional UGM
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Ketua MPR sekaligus Dosen Tetap Pascasarjana Program Doktor Hukum Universitas Borobudur Bambang Soesatyo (Bamsoet) mempublikasikan hasil riset ilmiah mengenai empat pilar kebangsaan dalam Jurnal Ketahanan Nasional, Universitas Gadjah Mada (UGM). Riset ilmiah bertajuk "Strategi Empat Pilar Kebangsaan Bagi Pembangunan Generasi Muda dalam Menyongsong Bonus Demografi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Sosial Kepulauan Riau", dimuat dalam Jurnal Ketahanan Nasional, UGM, Yogyakarta, Vol 30 tahun 2024.

"Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi empat pilar kebangsaan terhadap pembinaan generasi muda dalam menghadapi bonus demografi dan implikasinya terhadap ketahanan sosial Kepulauan Riau. Hasil riset ilmiah tersebut secara lengkap bisa diakses di link https://jurnal.ugm.ac.id/jkn/article/view/94857," ujar Bamsoet di Jakarta, Kamis (25/4/24).

Baca juga : Berdasarkan Sunnah Nabi, Salat Idul Fitri Sebaiknya Digelar di Lapangan

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, bonus demografi merupakan peluang emas bagi bangsa Indonesia. Namun, permasalahan sosial yang ada akibat terbatasnya tenaga kerja menjadi ancaman terhadap peluang tersebut. Melalui rekonstruksi empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, penguatan generasi muda dilaksanakan sebagai upaya preventif dan pemahaman masyarakat.

"Saat ini bangsa Indonesia telah menapakan kaki pada fase bonus demografi, dimana komposisi demografi didominasi penduduk usia produktif yang mayoritasnya adalah generasi muda. Titik puncak fase bonus demografi diperkirakan terjadi hingga tahun 2030, yang jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 285 juta hingga 300 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya, atau sekitar 199,5 juta hingga 210 juta jiwa adalah kelompok usia produktif," kata Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Tegaskan, Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan Palestina

Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum Unpad ini menuturkan, hasil riset menemukan permasalahan utama di Kepri adalah penyelundupan pekerja migran ilegal, terutama di Kota Batam sebagai jalur penyelundupan menuju Malaysia atau Singapura. Ancaman disintegrasi bangsa muncul karena globalisasi, degradasi moral, dan ketidaktahuan masyarakat terhadap empat pilar kebangsaan.

"Pemerintah Kepulauan Riau perlu meningkatkan upaya mengimplementasikan strategi empat pilar kebangsaan untuk menguatkan nilai-nilai pendukung bonus demografi secara masif dan terstruktur. Stakeholders utama yang memerlukan sosialisasi empat pilar kebangsaan adalah guru, pemuka agama, dan masyarakat, dengan pemerintah sebagai penggerak utama dan pencontoh nilai-nilai kebangsaan," kata Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Pastikan Indonesia Gelar 2 Seri MXGP 2024 di Samota dan Lombok

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, peran masyarakat, terutama keluarga, sangat penting untuk membangun kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila. Secara implementatif, strategi empat pilar kebangsaan yang diterapkan pada generasi muda untuk mendukung bonus demografi masih terbatas pada penyadaran. Kedepannya dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian dengan memanfaatkan kondisi sumber daya setempat.

"Diperlukan juga model sosialisasi yang berbeda sesuai dengan target audiens, seperti melalui kegiatan keagamaan, seni budaya, dan literasi digital. Validitas informasi dan penggunaan media dengan cerita inspiratif dapat meningkatkan efektivitas sosialisasi," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat NEWS24.CO.ID News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber : rm.id





Loading...