Tuesday, 14 May 2024

Hati Hati Pasca Gempa M6 2 Garut Longsor Dan Banjir Bandang Mengintai

news24xx


Hati Hati  Pasca Gempa M6 2 Garut  Longsor Dan Banjir Bandang MengintaiHati Hati Pasca Gempa M6 2 Garut Longsor Dan Banjir Bandang Mengintai
https://swastikaadvertising.com/

NEWS24.CO.ID - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, Garut dan sekitarnya, untuk mewaspadai sejumlah potensi bencana pasca gempa M6,2, Sabtu (27/4/2024).

"Kepada masyarakat, kami mengimbau untuk tenang, namun tetap waspada apabila turun hujan baik dengan intensitas sedang hingga lebat. Terutama, masyarakat yang bertempat tinggal pada lereng-lereng bukit, perbukitan, gunung, atau pegunungan dan daerah aliran sungai, karena adanya potensi longsor dan banjir bandang," kata Dwikorita di Jakarta, Minggu (28/4/2024).

Dwikorita menjelaskan, getaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng menjadi retak-retak atau rapuh. Apabila terguyur hujan, air hujan yang meresap dikhawatirkan akan mendorong massa tanah dan/atau batuan menjadi longsor.

Curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, juga dapat mengakibatkan banjir bandang dengan membawa material tanah, bebatuan, dan pepohonan.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Baca juga : Hari Kartini, Prof Tjandra: Perempuan Butuh Perhatian Khusus Di Bidang Kesehatan

Masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan, rusak sebagian, atau miring akibat terdampak gempa, diimbau tidak menempatinya untuk sementara waktu. Lebih baik, tinggal di tempat yang lebih aman (kokoh dan stabil).

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal, apakah cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Dwikorita mengingatkan.

Gempa Utama

Kepala Pusat Gempa Nasional, Daryono menyatakan gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 6.2 yang mengguncang Kabupaten Garut dan sekitarnya adalah gempa utama.

Hasil analisis BMKG, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat. Atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).

Baca juga : Perpusnas Hadirkan TPBIS Model Baru, Hadirkan Bahan Bacaan Bermutu

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,39° LS ; 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 Km arah Barat Daya Kabupaten Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 km.

"Gempa semalam adalah langsung gempa utama (mainshock), kemudian amblas dan energi habis atau lepas total. Tidak ada gempa pembuka dan miskin susulan," papar Daryono, Minggu (28/4/2024).

Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,1.

Gempa tersebut diketahui berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI (bila terjadi pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Baca juga : Marion Jola, Nangis Dan Berlutut Mengemis Cinta

Di Bandung dan Garut, gempa terasa dengan skala intensitas III-IV MMI (bila terjadi pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Di Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto, gempa terasa dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Di daerah Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang, gempa terasa Dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hasil pemodelan menunjukkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat NEWS24.CO.ID News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber : rm.id





Loading...