NEWS24.CO.ID - Sebagai perusahaan teknologi yang fokus pada pendidikan, Ruangguru masuk dalam daftar perusahaan paling inovatif di dunia. Bahkan bersanding dengan perusahaan top dunia seperti SpaceX, Microsoft, dan Nike.
Meski menjadi perusahaan top dunia karena berbagai inisiatifnya dalam membantu kegiatan pembelajaran. Sayangnya, platform pembelajaran online ini sempat mengalami kendala karena diduga membayar gaji magang dan guru yang terlalu rendah"- Nathanael Pribady (@NathPribady) 13 Maret 2021.
Menanggapi masalah yang viral, Co-Founder dan Chief Product Officer (CPO) Ruangguru, Iman Usman, menjelaskan tentang sistem magang dan kepegawaian guru di Ruangguru. Dia mengatakan semua magang (magang) di Ruangguru mendapatkan bayaran yang kompetitif.
Read More : Inilah Bahaya Memakai Aplikasi Bajakan Menurut Praktisi Keamanan IT
“Kontrak internal di Ruangguru adalah kontrak magang 3 bulan, ada yang full time, ada pula yang freelance sesuai bidang dan kebutuhannya. Paket kompensasinya berbeda, tapi semuanya dibayar. Tidak ada magang yang belum dibayar di perusahaan kami,” tulis Iman melalui akun Twitter pribadinya @imanusman, Senin, 15 Maret.
Ia menjelaskan, semua peserta magang mendapatkan gaji yang kompetitif, tergantung bidang dan jenis pekerjaan freelance. Bahkan Iman mengklaim angka yang diberikan lebih tinggi dibanding startup lain.
Menurutnya, seluruh pegawai internal telah melalui proses seleksi ketat yang disesuaikan dengan proyek kerja nyata di Ruangguru. Karena itulah kata Iman, tidak sedikit peserta magang yang kemudian berhasil menjadi pegawai tetap.
Read More : Perusahaan Induk TikTok, ByteDance, Makin Serius Masuki Ruang Virtual Reality
Dalam 2 kuartal terakhir, jumlah pekerja magang kurang dari 10% dari total karyawan penuh waktu, dan sekitar 10-15% berhasil menjadi karyawan penuh waktu (banyak di antaranya tidak dapat menjadi karyawan penuh waktu juga karena mereka masih belajar dan harus menyelesaikan studi mereka). - Iman Usman (@imanusman), 14 Maret 2021.
Iman pun menanggapi persoalan besaran gaji magang yang terkait dengan gaji guru.
Menurutnya, tenaga pengajar di Ruangguru sudah mendapatkan gaji yang cukup tinggi dengan jumlah guru yang mengundurkan diri sangat sedikit, hanya jika ada yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 atau S3.
Meski begitu, Ruangguru juga merekrut tutor lepas yang dibayar sesuai dengan waktu mengajar dan kelas yang disediakan oleh staf pengajarnya sendiri. Besarnya gaji dan bayarannya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, bahkan guru yang memiliki gelar master / doktor pun bisa mematok gaji lebih tinggi.
“Untuk guru les, ada kasus pelanggan yang suka tawar-menawar. Dulu ada 100 ribu pelajaran per jam, 75 ribu perjam untuk Pak A misalnya. Terus gimana? Tentu kita akan terus tanya. A bebas mau ambil atau tidak. Kalau enggak ngambil, perasaannya terlalu rendah. Nggak apa-apa juga, ”jelasnya.
“Tidak ada sanksi harus mengambil semua pesanan seperti ojek online atau apapun. Ini marketplace dan juga variasi antar daerah. Masyarakat bebas memilih tarif berapa, mau ambil pelajaran yang mana,” imbuhnya.