Mengapa Penderita Psoriasis Kerap Mendapat Stigma Negatif? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kulit

NEWS24.CO.ID - Penderita psoriasis masih kerap mendapatkan stigma negatif.

Masih ada orang yang menganggap kondisi ini adalah penyakit menular, padahal bukan.

Psoriasis adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kulit menjadi tampak menebal, kemerahan, dan seperti bersisik.

Kondisi ini disertai rasa gatal yang bisa sangat mengganggu.

Lantas, mengapa penderita psoriasis masih kerap mendapatkan stigma?

TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada dr. Triasari Oktavriana M.Sc., Sp.DVE., Subsp DAI.

dr. Triasari merupakan seorang Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Subs Dermato Alergo Imunologi dari Rumah Sakit JIH Solo

Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Triasari Oktavriana M.Sc., Sp.DVE., Subsp DAI menjadi narasumber program Healthy Talk “Hapus Stigma, Tebar Empati—Mengenal Psoriasis Lebih Dekat.”

Program tersebut tayang di YouTube Tribunnews dan TribunHealth pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Berikut ini jawaban dr. Triasari dalam kutipan langsung:

“Iya, jadi untuk pasien yang benar-benar nol, dia belum paham apa itu psoriasis, memang dia kadang datang ke kita itu dengan hati yang cukup berduka.

Karena dia, apalah sakit kulit gitu aja kok, stress banget jadi gini, padahal kalau belum tahu psoriasis, memang seperti itu.

Dari di keluarga juga kayak maaf, tanda petik, mungkin agak jijik atau gimana gitu ya, jadi kesan “kamu nular-nularin gitu,” padahal kan nggak juga.

Kami sering kok meriksa pegangan salaman gitu, istilahnya nggak masalah kan tadi sudah di awal disampaikan bahwa ini karena gangguan sistem imun yang menyebabkan peradangan, kemudian percepatan pergantian kulit seperti itu.

Untuk itu perlu disampaikan edukasi tentang psoriasis ini karena memang ketika pasien datang, psoriasisnya berat, dia bercerita di rumah nggak ada yang dukung saya dok, di rumah nggak ada yang support saya nggak ada yang mau denger saya.

Nah itu itu pukulan berat ya, buat penderita psoriasis, karena itu akan semakin menekan sistem imunnya.

Dia stress kan, apa namanya, akan mempengaruhi kondisi yang makin memberat, seperti itu.

Untuk itu, kita perlu sampaikan tentang awareness ini bahwa dukungan orang-orang terdekat, keluarga, teman, itu sangat penting untuk men-support.

Karena memang beberapa pasien psoriasis itu apabila dinilai quality of life-nya, memang sangat rendah ya.

Jadi memang mereka merasa tidak ada tempat untuk berbagi, tidak ada komunitas yang bisa menerima kondisi dia, seperti itu.

Jadi memang penting itu, untuk mengenalkan psoriasis ini.”

Simak penjelasan lengkap dr. Triasari Oktavriana M.Sc., Sp.DVE., Subsp DAI mengenai psoriasis dalam tayangan YouTube berikut ini.

(TribunHealth.com)

ip-10-0-142-87

Sumber : TRIBUNNEWS.COM