NEWS24.CO.ID - Lari merupakan olahraga yang mudah dilakukan.
Terlebih lagi, lari tidak memerlukan peralatan sehingga bisa dilakukan siapa pun.
Namun bagaimana dengan penderita penyakit jantung, apakah boleh olahraga lari?
TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini pada dr. Mustopa, Sp.PD, AIFO-K, FINASIM.
dr. Mustopa merupakan seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam, yang berpraktik di RS Nirmala Suri Sukoharjo.
Baca juga: 10 Fakta Kesehatan Joging, Olahraga yang Bagus untuk Jantung, Otot, hingga Kualitas Tidur
Berikut ini jawaban dr. Mustopa dalam kutipan langsung:
“...Nah, yang ketiga kalau kita punya penyakit jantung ya seperti penyakit jantung koroner, (boleh lari) cuma dilihat-lihat dulu ya (kondisi tubuh).
Kalau jantung koroner kita mau lari harus sesuai dengan kemampuan kita.
Nah, fungsinya bisa meningkatkan fungsi jantung ya. Fungsi jantung.
Selain itu juga memperbaiki profil lipid atau profil kolesterol. Sehingga ketika kolesterol jantung ini fungsinya perbaikan, dia akan mengurangi risiko aterosklerosis, di mana terjadi kerusakan pada pembuluh darah atau sumbatan.
Nah, itu bisa mencegah di situ.
Sehingga lari ini sangat bermanfaat terhadap tadi ketiga penyakit tadi ya, diabetes, hipertensi, ataupun penyakit jantung yang memang termasuk silent killer juga ya.”
dr. Mustopa merupakan dokter spesialis penyakit dalam.
Mustopa lahir di Surakarta, 7 Januari 1988.
Saat ini, ia sedang menjalankan praktek di dua rumah sakit (RS).
Di antaranya yaitu:
- RS Nirmala Suri Sukoharjo
- RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo
Sebelum berprofesi sebagai seorang dokter, dirinya sempat mengenyam berbagai jenjang pendidikan.
Berikut riwayat pendidikan yang telah ditempuh:
- SD 2 Al-Islam Jamsaren Surakarta
- SMP Negeri 4 Surakarta
- SMA Negeri 1 Surakarta
- S1 dokter di Fakultas Kedokteran UNS
- S2 pendidikan Dokter spesialis penyakit dalam di fakultas kedokteran UNS
Sebagai seorang dokter spesialis, ia telah menyelesaikan dua karya ilmiah yang telah dipublikasikan.
Di antaranya seperti:
- Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dibanding Metilprednisolon Terhadap Kadar Antibodi Dsdna Mencit Model Nefritis Lupus dengan Induksi Pristan
- Efek Antifungi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) terhadap Pertumbuhan Trichophyton Mentagrophytes secara In Fitro.
Simak penjelasan lengkap dr. Mustopa dalam Healthy Talk “Jangan Cuma Flexing Strava! Kenali Tips Aman Lari” lewat tayangan berikut.
(TribunHealth.com)
ip-10-0-142-87
Sumber : TRIBUNNEWS.COM